Penduduk Malta mayoritas memeluk Katolik, yakni 98 persen. Sisanya, merupakan pemeluk Islam atau 6.000 jiwa. Meskipun dinegara ini islam adalah minoritas tapi pada abad ke 9 Islam pernah berjaya dinegara ini saat Malta jatuh ketangan pasukan Arab.
Malta menjadi tempat penting yang strategis, yaitu sebagai pangkalan laut dan mensukseskan kekuasaan bangsa Romawi, Moor, Normandia, Sisilia, Spanyol, Knights of St John, Perancis dan Inggris. Malta memiliki dua bahasa resmi:. Maltese (dialeg bahasa arab) dan Inggris.
Pada abad 5-8 Masehi, Malta di bawah pemerintahan Bizantium. Seabad kemudian, pasukan Muslim utusan Bani Aghlabiyah yang berkuasa di Afrika Utara, bagian dari kekhalifahan Abbasiyah, merebut Malta. Bani Aghlabiyah dan pasukannya juga berhasil menguasai Sisilia. Oleh Baghdad, wilayah Sisilia dan Malta dijadikan wilayah emir terpisah.
Di masa pemerintahan Islam, bahasa Arab menjadi bahasa resmi. Saat itu, penduduk Malta mayoritas beragama Islam. Meski begitu, toleransi beragama ditegakkan. Warga non-Muslim dipersilahkan melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya.
Di Malta, sentuhan pembaruan peradaban Islam meliputi banyak hal. Mulai dari pengenalan teknik terbaru irigrasi. Juga system perlindungan tanah dari erosi. Pengaruh lain, jelas dari bahasa. Banyak dari kata-kata bahasa Malta dipengaruhi bahasa Arab.
Source : republika.co.id
0 Response to "Peradaban Islam di Malta"
Posting Komentar